dede' Adhelia

Alhamdulillah... Alhamdulillah..

ngegemesin

dede' Adhel lagi tidur

gaya tidurnya mirip orang tua

abis mandi langsung naik di kereta

mimi susu dulu

digendong sama ibu

abis mandi

mau tumbuh giginya jadi sembarang saja masuk dimulutnya

main sore diluar sama ibu

senyum dede'

belajar merangkak

istirahat siang sambil bermain dengan dede'

dede' mulai nakal manjat-manjat keretanya

kakipun sampai kedalam mulut

smile dede'

mimi susu part 2

mimi susu part 2

1..2..3..

ketawa

ceria klo dah dibawa keluar rumah

 Akhirnya terwujud juga untuk bisa belajar merawat bayi yang selama ini saya mimpi-mimpikan..

     Sore itu handphoneku berbunyi dengan panggilan nomor baru dalam hati bertanya-tanya siapa gerangan yang menelfonku sore-sore begini dan berharap itu dari nasabahku yang baru siang tadi saya cairkan dananya.. *hahahahaha. Setelah ku angkat terdengar suara bapak-bapak yang tidak asing lagi di telingaku. Ternyata eh tenyata suara omku (dalam bahasa jawa pakde. *Kayak tong ka orang jawa) dia adik dari ibuku yang mau meminta tolong untuk kerumahnya melihat istri yang sedang sakit dan anaknya karena dia saat ini sedang bertugas di bumi cendrawasih.. 
Dengan segera saya mengambil jaket dan kunci motor. "Kupacu sepeda motorku, jarum jam tak mau menunggu maklum rindu.." *Iwan Fals kapanG.. Sesampainya disana langsung saja saya masuk kerumah menemui istri dan anaknya yang sedang menangis. Setelah kurang lebih setengah jam melakukan negosiasi *penyanderaan kapanG* dengan istrinya akhirnya istrinya mau menyerahkan anaknya untuk dibawa dan dirawat kerumah (asikkkkkk... ada mi dede' baruku).
   
     Nama dede' baruku Adhelia tapi dirumahku dipanggil dede' adhel umurnya sekitar 10 bulan *lagi lucu-lucunya. Begitu dede' adhel kubawa kerumah Bapak dan Ibuku senang sekali seperti mendapatkan durian jatuh dari langit, maklum sudah lama kedua orang tuaku tidak mendengar suara apalagi menggendong anak bayi sebenarnya ini merupakan suatu sindiran buat diriku untuk cepat-cepat menikah dan punya anak "tapi maafkan ka pak, bu saya masih butuh banyak persiapan untuk hadapi semua itu.."

     Keceriaan dan kelucuan dede' Adhel membuat seisi rumah kembali ramai dan ribut. Saya sendiri harus menyempatkan pulang kerumah pada siang hari untuk melihat dede' Adhel dengan alasan dikantor keluar makan siang dirumah padahal sesampai dirumah bukannya makan malah bermain dan bercanda dengan dede' Adhel sampai dia tertidur lalu saya balik lagi ke kantor. Sama halnya seperti diriku adek bungsuku Lola yang sekarang sudah menduduki kelas 1 SMA pun harus mengurangi kegiatan ekskulnya karena hanya ingin bermain dengan dede' Adhel bahkan dia rela meluangkan waktu belajarnya terpotong untuk memandikan dan memberi makan bubur dede' Adhel. Yang lebih parah lagi adek Angelku yang rela tidak masuk kerja sampai 2 hari dengan alasan sakit hanya karena untuk merawat dede' Adhel yang sedang sakit flu. "Kusayangmu dede' Adhel.."

     Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika merawat dede' Adhel yang lucu itu. Yang pertama butuh yang namanya kesabaran dalam merawat seorang bayi, yang kedua perlu berulang kali mengingatkan atau mengajarkan sesuatu kepada seorang bayi ketika dia mulai berbicara dan berjalan, yang ketiga kurangnya waktu tidur hanya untuk menggendong dan menidurkannya kembali ketika dia terbangun pada malam hari, dan yang keempat yang paling penting adalah mengingat jasa Ibu ketika beliau merawat dan membesarkan kita. 

     Sepertinya postingan kali ini harus saya sudahi karena dede' Adhel menangis minta susu takutnya dia terbangun dan mau bermain malam-malam. "nu ballasi seng kakakmu sedeng dede' kalau mau ko main malam-malam.."

Wassalam

0 komentar:

Posting Komentar